Selasa, 31 Mei 2011

bahagiaku, milikku

kurunglah aku dengan mantra mantramu
biar saja ragaku diam,
dengan suara hati kupanggil burung - burung
bersama mentari ku kan bersenandung

pagarilah aku dengan sihir matamu
biar saja badanku disini, tapi sukmaku melayang tinggi
akan kulukis pelangi bersama bidadari
atau menulis puisi bersama para peri

ikatlah aku dengan tali rasamu
biar saja jasadku tertinggal
imajiku akan tetap bebas berkelana
bercengkerama dengan siapa saja

aku tetap bahagia

Catatan buat H

adakah rasa menyentuh lara
yang tertoreh atas cerita
dia yang sendiri menempuh rimba
kehidupan tanpa belahan jiwa

adakah hati maknai sepi
saat bahagiamu tumpah di hadapnya
saat tawamu berderai tentang buah hati
air matanya menderas atas fitrah suci

(duhai dara yang setia menapak usia
bukan salahmu, bukan salah kita
ada Kuasa di atas usaha manusia

lara dan sepimu adalah teman dari-Nya
untukmu, untuk muliakan kedudukanmu
adalah syukur, adalah sabar, atas semua pemberian-Nya
ke sanalah tangis dan tawamu bermuara)

*kotakembang, 28.02.2005*

Jumat, 27 Mei 2011

inginku

ingin kuberjalan lambat lambat sepanjang jalan kenangan
aku takut akan ada yang terlewat dari pandangan
kan kupunguti lagi semua yang berserak
seutas senyum, seuntai lambai, sekejap tatap, sekelebat bayangan,
sepotong sapa, sedikit canda dan sentuhan jahil bersahaja

ingin kuberjalan pelan pelan sepanjang jalan kenangan
kan uuntai puisi dari kerikil kerikil yang menjadi saksi
atau kutulis sajak dari debar debar yang mendesak, sesak
atau mungkin kulukis pelangi dengan dahan dan ranting
hingga hatiku berwarna warni, bukan hanya rindu yang selalu biru

ingin kuberjalan perlahan sepanjang jalan kenangan
menyatukan keping keping fragmen yang tak juga utuh
yang membawa anganku pergi jauh
ke gerbang hatimu yang kadang angkuh
dan kesombonganku pun lantas runtuh

ingin kuberjalan sepanjang jalan kenangan
bersamamu bersisian
dan kubacakan sajak panjang agar kau mendengarkan
dan ada alasan buatku memintamu tetap tinggal
hingga tak pernah ada kata perpisahan

sang pecinta

aku adalah pecinta yang tabah
selalu bertahan atas segala kesah
meski tangan ini senantiasa tengadah
mengharap Langit membagi rahmat

aku adalah pecinta yang tangguh
tetap teguh tak kenal keluh
meski harus bermandi peluh
menanti di pantaimu hingga kau buang sauh

aku adalah pecinta yang sabar
memelihara rasa secara sadar
aku akan selalu tegar
bagaikan camar di pucuk tiang layar

aku adalah pecinta sejati
dilahirkan dengan kekuatan untuk memberi
agar aku memiliki arti
bagi dirimu yang aku cintai

Rabu, 25 Mei 2011

Mata Telaga

kurindukan mata telaga yang teduh
tempat kubasuh peluh dan keluh
tempat nan indah yang sanggup menelan gundah kemana entah
rumah yang tetap tenang ketika amarah dan sedih pulang
kurindu mata telaga, kemana dia...
mungkin puing puing kota lama menyembunyikannya
atau hiruk pikuk jalanan kehidupan menyibukkannya
ah, kurindu mata telaga
ingin kutatap walau sekejap saja

Jumat, 20 Mei 2011

lihatlah

lihatlah cinta, perasaanku padamu menjelma lautan
menenggelamkan, hingga aku selalu gelagapan
tak tahu harus berkata apa dan berbuat apa
rasa itu kini membuahkan penerimaan
atas segala perlakuan

lihatlah sayang, perasaanku padamu telah menjelma sayap
membuatku terbang, hingga aku lupa daratan
tak peduli betapa banyak keterbatasan
rasa itu kini menelurkan pengharapan
agar kau tak akan tinggalkan

harapan kosong

kuharap angin terbangkan luka
kuharap bintang kerlipkan gulita
kuharap malam sembunyikan duka
kuharap hujan samarkan air mata
kuharap senyuman ramaikan sepi
kuharap sapamu dentingkan sunyi

namun asa tinggalah asa
tanpa ada yang menjadi nyata
luka dan duka ini tetap ada
air mata tetap menetes jua
biar saja kutelan kecewa
karena bahagia hanya aku yang rasa