sehelai daun berbisik pada ranting
'kenapa selalu terasa perih,
setiap kuingat saat perpisahan'
ranting pun diam,
sudah begitu sering dia ditinggalkan
sehelai daun berbisik pada ranting tempatnya bergantung,
setelah sekian waktu bersama
setelah sepanjang waktu itu berbagi makna
'selalu ada yang perih,
setiap kuingat saat perpisahan'
rantingpun memikirkan kata pelepasan
daunpun kian sering berbisik pada ranting
'semakin terasa perih saja,
semakin waktu berjalan
semakin dekat saat perpisahan,
ketika aku semakin layu
dan tak sanggup lagi bergantung di tangkaimu'
kini daun tak sanggup lagi berbisik pada ranting
telah tiba saatnya daun layu dan luruh tertiup angin
rantingpun tak sempat lagi mengucapkan kata pelepasan
terlalu banyak daun yang tumbuh dan akhirnya jatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
puisi penuh makna.
BalasHapusternyata semua punya perasaan ya...
seandainya saja....
salam kenal....
gugur satu tumbuh seribu, terharu dan penuh perasaan haru.
BalasHapusMba Titi kalo boleh saya ijin untuk meng copy puisi tsb mksh sblmnya.
silakan pak Agus
BalasHapus